Laboratorium Klinik Anugerah

ARTIKEL KESEHATAN

Malaria

Anda mungkin tidak asing dengan malaria, tetapi apakah Anda tahu bahwa malaria merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia?

Dilansir dari World Malaria Report 2020 yang disusun oleh World Health Organization, sekitar 229 juta kasus infeksi malaria terjadi di tahun 2019 dengan rata-rata 400.000 orang yang terinfeksi meninggal. Kebanyakan dari korban malaria adalah anak- anak di bawah 5 tahun. Malaria juga paling banyak terjadi di wilayah Afrika (sekitar 90%) dan disusul dengan Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Sub-Sahara Afrika.

Penyebaran Malaria Malaria disebabkan oleh parasit bernama plasmodium. Parasit ini dibawa oleh nyamuk Anopheles betina. Maka dari itu, penyakit malaria paling banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis, dimana nyamuk Anopheles dapat berkembang biak, demikian juga parasit plasmodium.

Parasit plasmodium ini terbagi lagi menjadi empat jenis, yaitu plasmodium vivax, plasmodium ovale, malariae plasmodium dan plasmodium falciparum. Jenis plasmodium falciparum adalah yang paling banyak ditemukan dan biasanya menjurus pada malaria berat dan sering menyebabkan kematian.

Nyamuk Anopheles menyimpan telur-telurnya di dalam air, lalu telur berubah menjadi larva dan tumbuh menjadi nyamuk dewasa. Selama proses ini, nyamuk betina akan mencari darah sebagai makanannya untuk mengurus telur-telurnya. Mereka biasanya akan aktif mencari “makanan” pada waktu sore hingga subuh dan dalam prosesnya bisa mentransmisikan parasit plasmodium kepada manusia.

Proses transmisi dari nyamuk tersebut juga tergantung pada cuaca dan iklim. Biasanya, titik perkembangbiakkan nyamuk paling banyak terjadi selama dan sesaat sesudah musim hujan. Selain itu, wilayah yang padat penduduk (ruang gerak sedikit) akan meningkatkan kemungkinan mewabahnya malaria.

Bagaimana Manusia Terinfeksi Malaria Apabila manusia terkena gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit plasmodium, maka plasmodium akan berkembang biak di organ hati (liver) dan menginfeksi sel darah merah. Akibat parasit penyebab malaria bersarang di sel darah merah, maka malaria bisa menular melalui transfusi darah, transplantasi organ, atau penggunaan alat suntik bekas pasien yang terinfeksi malaria. Pada ibu hamil, malaria juga bisa bertransmisi ke janin, baik sebelum atau sesudah kelahiran. Namun, Anda tidak perlu khawatir berlebihan sebab malaria tidak akan menular dari orang ke orang seperti flu, dan tidak menular lewat hubungan seksual. Malaria juga tidak menular lewat kontak atau sentuhan dengan orang yang terinfeksi malaria atau bersentuhan dengan benda-benda mereka.

Kenali Gejala Malaria! Malaria tidak langsung muncul ketika seseorang terkena gigitan nyamuk pembawa parasit. Apabila imunitas tubuh seseorang sangat baik, maka kemungkinan terinfeksi malaria menjadi lebih kecil. Sementara, bagi orang dengan imunitas kurang baik, gejala malaria biasanya muncul 10-15 hari setelah gigitan nyamuk. Gejala awal malaria biasanya menyerupai flu, demam, dan sakit kepala. Gejala-gejala tersebut memang sangat umum terjadi pada penyakit ringan lain, sehingga sulit untuk diidentifikasi sebagai malaria. Mual, muntah-muntah, dan diare juga sering terjadi. Jika dibiarkan lama, malaria juga bisa menyebabkan anemia dan penyakit kuning (munculnya warna kuning pada kulit dan mata) akibat kekurangan darah merah.

Jika tidak ditangani dalam 24 jam, gejala tersebut bisa cepat berubah menjadi sakit parah (terutama untuk jenis plasmodium falciparum). Infeksi parasit penyebab malaria yang tidak ditangani dengan cepat bisa menyebabkan komplikasi seperti gagal ginjal, kejang-kejang, gangguan mental, tidak sadarkan diri (koma), dan tidak jarang berujung pada kematian. Sayangnya, wilayah-wilayah dengan endemisitas malaria tinggi kebanyakan tidak memiliki fasilitas kesehatan dan sanitasi yang memadai. Penanganan yang terbatas ini dan masih kurangnya perhatian masyarakat terhadap kasus malaria, membuat penyakit ini masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia.

SHARE :
Artikel Lain :